Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah – Matius 5 : 9
KodePublik – Banyak negara mengecam Vladimir Putin karena tindakannya yang melakukan invasi ke Ukraina, seharusnya perselisihan antar dua negara dapat diselesaikan di meja perundingan dengan damai. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, damai berarti tidak ada perang, tidak ada kerusuhan, tidak bermusuhan, rukun Firman Tuhan mengatakan, ”Berusahalah hidup damai dengan semua orang”, ”Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang!”.
Dunia saat ini memang dipenuhi dengan orang-orang yang cenderung tidak suka berdamai, provokatif, fanatik, destruktif, suka menunjukkan kekuatan dan kekuasaannya, lebih suka perpecahan daripada persatuan. Firman Tuhan dengan tegas memerintahkan kita untuk hidup damai dengan semua orang, bukan hanya orang yang sependapat dengan kita, bukan hanya yang segolongan dengan kita, tetapi yang berseberangan dengan kita juga.
Kita harus menebarkan kasih, bukan kebencian, ”Kasih itu sabar, kasih itu murah hati, ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu”.
Orang yang membawa damai dapat dimaknai sebagai membuat damai, memperdamaikan orang dan mengupayakan perdamaian jika ada perselisihan. Membawa damai adalah pilihan aktif untuk bertindak proaktif dalam menciptakan kedamaian di sekeliling kita. Hiduplah selalu dalam damai seorang dengan yang lain!
Semoga konten “Renungan Harian Kristen Hari Ini 26 Februari 2022” ini dapat menjadi berkat dan kekuatan bagi kita semua. Tuhan Yesus memberkati.
**Editor: whoami
Bagikan Konten ini
