Renungan Harian – Hai, sahabat KodePublik. Selamat hari Selasa. Cukup cerah cuaca pada hari ini ya. Untuk sahabat KodePublik, selalu dekat dengan Tuhan Yesus ya. Karena Dia kita dapat menjalani hidup dengan baik, kuasaNya yang nyata selalu indah untuk kehidupan kita sehari-hari. Doa dan selalu bersyukur ya, apabila kita sedang dalam keterpurukan, ingat selalu nama Yesus, tidak ada yang mustahil bagi Dia, dan Ia akan selalu menyejukkan hati kita. Yuk kita sama-sama renungkan bacaan Renungan Harian pada hari ini.
Bacaan Ayat Alkitab
Matius 5 : 9 – Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah
Renungan Harian
Demo mahasiswa kemaren katanya disusupi oleh penyusup dan berakhir dengan kericuhan, seorang dosen dikeroyok sampai babak belur dan mereka bahkan sepertinya orang yang mengeroyok mendapatkan pembenaran dari orang-orang yang berseberangan dengan dosen tersebut. Ricuh, anarkis, sepertinya sudah menjadi bagian setiap kali ada demo yang melibatkan banyak orang. Sebagai orang percaya, Tuhan Yesus mengajarkan kita untuk menjadi pembawa damai bukan pembawa masalah, apalagi menjadi pembawa keributan, firman Tuhan mendorong kita agar berusaha hidup damai dengan semua orang.
Baca juga: Renungan Harian Kristen 11 April 2022
Sadar atau tanpa disadari, kita sering menjadi provokator yang menyebabkan terjadinya perselisihan atau keributan dan bukan menjadi pembawa damai, apalagi ketika kita membenci seseorang dan kita merasa puas jika orang tersebut celaka. Tuhan Yesus mengajarkan kita untuk mengampuni bukan membalas kejahatan dengan kejahatan, benci itu melahirkan dendam dan ujungnya adalah tindakan yang membuat kita berdosa. Orang yang membawa damai haruslah orang yang telah diperdamaikan dengan Allah terlebih dahulu lewat penebusan oleh Yesus Kristus di kayu salib, Paulus mengatakan, ”Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus”.
Baca juga: Renungan Harian Kristen 10 April 2022
Orang yang menjadi pembawa damai, cenderung mengutamakan kepentingan orang lain daripada kepentingan diri sendiri, termasuk tidak berkecil hati ketika orang lain tidak menghargai apa yang dilakukannya. Dalam situasi dan kondisi dunia yang penuh dengan perselisihan, pertengkaran bahkan peperangan, kita dipanggil untuk menjadi pembawa damai Kristus, jadilah agen kasih Kristus di tengah-tengah dunia yang sedang kehilangan damai sejahtera. Sebagai pembawa damai kita adalah anak-anak Allah, sedangkan orang yang suka membuat kerusuhan, keributan, yang hatinya penuh kebencian akan disebut sebagai anak-anak setan!
Semoga konten artikel ini, dapat menjadi berkat bagi kita semua ya. Tuhan Yesus memberkati.
**Editor: whoami
Bagikan Konten ini