Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku dan mengapa engkau gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku! – Mazmur 43 : 5
KodePublik – Seorang politikus menghadapi masalah hukum ketika dia menyinggung tentang Allah, menurutnya itu adalah percakapan imaginer antara dia dengan dirinya. Daud pada waktu itu juga berkomunikasi dengan dirinya, bertanya pada dirinya, mengapa jiwanya tertekan? Mengapa dia gelisah? Tekanan dapat terjadi ketika kita menghadapi masalah baik itu masalah kesehatan, keuangan, pekerjaan, keluarga, serta ketika kita menghadapi ancaman akibat bencana alam atau dari orang yang berniat jahat terhadap kita.
Daud sebagai seorang raja juga tidak bebas dari tekanan dalam jiwanya karena masalah demi masalah yang dihadapinya, bahkan ia berkata bahwa air mata menjadi makanannya siang dan malam. Namun, kepercayaannya kepada Tuhan itulah yang memampukan dia melewati semuanya itu. Daud bahkan menulis Mazmur 103 sebagai ungkapan syukur dan terima kasihnya kepada Tuhan. Daud menyadari betapa besar kasih setia Tuhan atas dirinya, dia menggambarkan kasih setia Tuhan itu setinggi langit di atas bumi, begitu tingginya.
Saat kita menghadapi tekanan dalam hidup ini, belajarlah mengatasinya, teladanilah Daud, jangan lupakan kebaikan Tuhan atas kita, ingatlah kemurahannya atas hidup kita, berharaplah kepada Tuhan, Dia penolong kita. Daud menuliskan bahwa Tuhan seperti seorang bapa yang sayang kepada anak-anaknya, ”Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian Tuhan sayang kepada orang-orang yang takut akan dia”. Pujilah Tuhan hai jiwaku, jangan sampai kita kehilangan sukacita karena tekanan hidup ini!
Semoga konten “Renungan Harian Kristen Mazmur 43 : 5” ini dapat menjadi berkat dan kekuatan bagi kita semua. Tuhan Yesus memberkati.
**Editor: whoami
Bagikan Konten ini