Iapun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: “Diam! Tenanglah!” Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali – Markus 4 : 39
KodePublik – Kehidupan manusia memang tidak pernah lepas dari pergumulan, adakalanya kita diijinkan mengalami badai kehidupan, kita harus melewati lembah kekelaman, namun bagaimana caranya agar kita bisa tetap tenang? Ketika kita melewati daerah yang rawan kriminalitas, kita akan merasa tenang bila kita berjalan dengan polisi, demikian juga ketika badai kehidupan menghantam kita, kita akan mendapatkan ketenangan bila Tuhan yang empunya kehidupan ada bersama dengan kita.
Ketika kita memiliki iman bahwa gada dan tongkat Tuhan menyertai kita ketika melewati lembah kekelaman, kita akan mendapatkan ketenangan. Pemazmur mengatakan, ”Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku, hanya Dialah gunung batuku dan keselamatanku, kota bentengku, aku tidak akan goyah”. Angin kencang dan badai kehidupan kemungkinan ada di depan dalam perjalanan hidup kita, namun Tuhan berjanji sekali-kali tidak akan membiarkan kita dan sekali-kali Dia tidak akan meninggalkan kita.
Ketika Tuhan menghardik angin itu dan danau itu menjadi teduh sekali, murid-murid menyadari bahwa Yesus punya kuasa.
Dia juga berkuasa menolong kita ketika perahu kehidupan kita dihantam angin taufan dan perahu mulai penuh air dan hampir tenggelam, Dia akan membuat kehidupan kita tenang kembali. Pemazmur dalam pujiannya kepada Tuhan berkata, ”Tuhan itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya, Tuhan itu baik kepada semua orang dan penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya”.
Tuhan Yesus sanggup memulihkan dan menyembuhkan hati yang terluka, Dia sanggup melakukan segala perkara, tidak ada yang mustahil bagi Dia, belajarlah untuk tenang menghadapi badai kehidupan.
Semoga konten “Renungan Harian Kristen Hari Ini 13 Februari 2022” ini dapat menjadi berkat dan kekuatan bagi kita semua. Tuhan Yesus memberkati.
**Editor: whoami
Bagikan Konten ini